Lembaga Dakwah Kampus Al-Iqtishod Institut Agama Islam Tazkia

Pengecas Ruhani Pemberi Inspirasi

Artikel

Sahabat bisa dapatkan artikel seputar Islam yang bisa menambah pemahaman kita mengenai Islam.

Audio

Download audio kajian dari asatidz terpercaya agar kita lebih mantap dalam memahami agama ini.

Join Us

Dapatkan info mengenai pendaftaran keanggotaan LDK Al Iqtishod terbaru.

Amal

Oleh Imam Haroki

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [٦٧:١]

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ [٦٧:٢]
“Maha Suci Allah yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (1) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (2)” [Al-Mulk]

Bila kita melihat ayat di atas ini ada penjelasan yang diberikan Allah Ta’ala tentang apa tujuan hidup ini. Satu kesimpulan yang bisa kita ambil dari ayat diatas dan tersirat dengan sangat jelas, yaitu penciptaan kehidupan dan kematian itu untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik amalanya. Amal disini mencakup cakupan yang sangat luas sekali. Setiap perkataan, niat, parasaan, tingkah laku semua hal itu termasuk kategori amal. Baik terlihat maupun tidak.

Ayat ini mengajak manusia untuk melakukan hal terbaik yang ia mampu lakukan. Ia mengajarkan kita untuk melakukan totalitas di setiap perbuatan. Jadi tidak hanya melakukan hal baik tapi melakukan yang terbaik yang kita mampu lakukan. Mengapa amalan yang menjadi bahasan kali ini. Kalau kita melihat dari pengertian iman. Menurut pengertiannya iman adalah perkataan dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan melaksanakan dengan anggota tubuh.

Dalam pengertian ini, tingkat keislaman seseorang dapat kita bagi menjadi tiga. Yang pertama adalah ia hanya islam dalam perkataannya saja. Dengan mengucap dua kalimat syahadat seorang telah masuk islam tapi belum tentu hatinya mengimani Allah Ta’ala sepenuhnya bisa saja ia mengingkari hal itu dlam hatinya. Yang kedua ini adalah yang terbanyak dimana ia dalam perkataan dan keyakinan mempercayai Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Rabb di alam semesta ini dan ia yakin agama islam itu adalah jalan hidup terbaik tapi masih kurang dalam mengimplementasikan islam dalam hidupnya. Ia hanya beriman dalam perkataan dan hatinya saja. Dan yang ketiga, dan inilah yang terbaik. Yaitu mereka yang keimanan tersirat dalam perkataan, keyakinannnya dalam hati dan perbuatan mereka. Dan ini adalah tingkatan perwujudan keimanan yang tertinggi.

Mereka inilah orang-orang yang luar biasa, karena mampu untuk menanggung konsekwensi keimanan yang telah ia ikrarkan, yang mana konsekwensinya harus ia kerjakan sampai ajal menjemputnya yaitu melakukan segala hal yang diperintahkan Allah Ta’ala dan menjauhi segala yang dilarangnya. Dan hal ini tak semua orang bisa melakukannya. Larangan dan perintah Allah Ta’ala itu begitu beragam dan banyak bentuknya. Barangsiapa yang sanggup melakukan hal ini pastilah namanya tercatat dalam sejarah manusia, karena ia bukanlah manusia biasa. Ia melakukan sebuah totalitas dalam hidupnya. Merekalah manusia-manusia yang dirindukan Allah Ta’ala yang mempersembahkan amal terbaiknya untuk Rabbul Jalil.

Allah Ta’ala memberikan balasan terbaik bagi mereka yang mempersembahkan amalan terbaiknya padaNya, yaitu syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan hidup dalam kebahagiaan abadi, tidakkah kita ingin mendapatkan kekekalan ini yang mana manusia mengejar hal ini, ingin tetap kaya, ingin tetap bahagia, ingin tetap muda tapi tak mungkin hal seperti itu ada di dunia ini. Tapi untuk menggapai kebahagiaan yang kekal ini tidaklah mudah hanya orang-orang luar biasa yang bisa mencapainya yang memiliki amal terbaik.

Banyak motivator mnegatakan bila anda ingin sukses dalam segala hal, segera mulai hal itu dan teruslah melakukannnya sampai anda berhasil. Maka kata kunci di sini adalah berbuatlah, berbuatlah dan berbuatlah kita akan sukses dunia akhirat. Suatu teori sebaik apapun ia bila tidak dikerjakan maka tak akan memberikan dampak apapun. Dan hal ini yang terjadi saat ini di banyak bidang. Ekonomi islam contohnya terori yang sudah banyak tapi kenapa ekonomi kita masih seperti ini keadaannya. Tak lain hal itu disebabkan pengamalan dari konsep ekonomi islam yang masih kurang. Kita yakin bila konsep-konsep itu dilakukan dengan benar sesuai yang diinginkan Allah Ta’ala kita pasti sejahtera.

Maka tak ada kata lain yang tepat untuk mendapatkan kesuksesan yang hakiki baik di dunia maupun akhirat yaitu, kerjakan amal terbaik yang kita mampu lakukan. Karena melakukan suatu dengan cara terbaik berarti kita telah mecoba melakukan sebauah totalitas dalam hal itu. Dan sesuatu yang kita lakukan dengan totalitas penuh pasti akan menghasilkan karya terbaik dan balasan terbaik pula. Dan tak ada balasan yang lebih baik dari rahmat dan syurga-Nya yang penuh dengan kenikmatan abadi tak berujung, yang tentunya semua manusia inggin menggapainya.

-Wallahu a’lam-

0 komentar:

Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.