 |
Pak Iqbal Setyarso sedang menyampaikan materi |
Sentul, 3-4 Mei 2014 yang lalu LDK AL
–IQTISHOD bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap), GIP (Global Islamic
Philantrophy) serta Majelis Ta'lim Sabilina telah mengadakan WOW (Wonderful Workshop) yang bertemakan, “Dengan
Jurnalistik Kemanusiaan, Mari Kuatkan Ummat!”. Training jurnalistik kemanusiaan
ini dibimbing langsung oleh Pak Iqbal Setyarso yang menjabat sebagai direktur komunikasi
ACT.
Acara pelatihan ini dimulai pada pukul
17:00 WIB yang dibuka dengan pembacaan Al-Quran oleh Akh Indra Prawira, dan langsung
dilanjutkan materi WOW. Ada tiga materi yang akan dibahas dalam workshop kali
ini, diantaranya ;
- Jurnalistik Kemanusiaan : Mengapa jurnalistik? Mengapa dunia Islam ?
- Jurnalistik : Kemanusiaan dan Kepemimpinan
- Manajemen Isu & Efek Terhadap Kemanusiaan : Simulasi & Praktik
 |
Peserta WOW TJK Ikhwan |
Pada sesi pertama kita membahas mengenai esensi jurnalistik kemanusiaan serta pemahamam komprehensif tentang kondisi dunia Islam saat ini. Sungguh sangat mencengangkan, bahwa kondisi umat
Islam saat ini memiliki 3 macam problematika yang sangar serius, seperti revolusi (konflik bersenjata, konflik internal dan disintegrasi), diskriminasi (genosida, ethnic cleansing & depopulasi), dan
masalah sosial (kelaparan & penyakit). Inilah yang menjadikan mengapa jurnalistik kemanusiaan sangat penting untuk diperjuangkan karena saudara kita sedang mengalami banyak konflik terutama masalah sosial dan tidak banyak yang memberitakannya kepada publik.
Setelah sekitar satu jam peserta mendapatkan materi pertama, acara kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib, makan malam dan sholat Isya berjama'ah. Setelah shalat Isya berjama'ah, workshop dilanjutkan kembali. Kali ini para peserta difokuskan dalam pembahasan mengenai dasar apa saja yang harus diketahui sebagai jurnalistik. Dalam pemamparannya, Pak Iqbal menjelaskan bahwa ketika kita menulis suatu berita,
maka kita harus memperhatikan informasi dari yang paling penting (urgent) sampai ke dalam hal yang tidak terlalu penting (unurgent). Dalam membuat suatu berita (news) kita harus mengedepankan aktualitas suatu informasi, dengan menyajikannya berdasarkan
pada 5W+1H, yaitu what, who, why,where,when dan how. Selain itu, salah satu prinsip penting dalam jurnalistik kemanusiaaan adalah setiap orang harus mempunyai prinsip
menyelamatkan jiwa, memperbaiki tatanan sosial, dan semua hal yang baik untuk masyarakat.
 |
Peserta WOW TJK Akhwat |
Lanjut ke sesi kedua yang
berisi teori dan praktik membuat judul antara opini dan feature. Adapun perbedaan opini dengan feature
diantaranya, opini berisi pengetahuan, kompeten, bersifat ilmiah, bisa dipercaya dan jelas.
Sedangkan feature bersifat lebih mendalam, investigatif, mengandung semangat,
komunikatif, manusiawi dan berirama. Kemudian seluruh peserta workshop pun diminta membuat
judul, baik itu berbentuk opini atau feature. Kemudian diambil beberapa contoh judul
terbaik untuk mempresentasikan tujuan pemilihan judul tersebut. Setelah sesi kedua ini selesai, para peserta pun beristirahat
karena acara workshop akan dilanjutkan keesokan harinya pada pukul 08:00 pagi.***
Keesokan harinya, tepatnya hari Ahad tanggal 4 Mei 2014, setelah senam, sarapan dan beres-beres, para peserta melanjutkan sesi ketiga dari training jurnalistik kemanusiaan ini. Kali ini seluruh peserta diminta membuat kisah "Time Traveling" dalam kehidupannya masing-masing dengan mengaplikasikan 5W+1H pada 3 periode utama dalam hidup yaitu masa
lalu (history), masa sekarang (contemporary) dan masa yang akan datang (future). Simulasi ini bertujuan agar para peserta dapat mempraktikan secara langsung teori-teori jurnalistik yang sudah didapatkan pada sesi-sesi sebelumnya.
 |
Romatullah Adny, Ketua terpilih JK Tazkia |
Setelah simulasi selesai, acara dilanjutkan dengan coffe break juga hiburan berupa pembacaan puisi dengan judul “Penaku Tombakku”, yang disampaikan oleh Kak Nashron, mantan ketua LDK periode
2012-2013. Setelah itu untuk melanjutkan efektifitas
acara ini, Pak Iqbal mengadakan konferensi kemanusiaan yang diikuti oleh semua peserta yang tak lain merupakan perwakilan dari berbagai macam HMJ dan BSO Kampus STEI Tazkia, dan juga turut dimeriahkan dengan kehadiran teman-teman yang datang langsung dari STEI SEBI. Konferesni ini berlangsung hingga menjelang waktu Dzuhur. Ba’da shalat Dzuhur berjama'ah, para peserta pun makan siang dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua Organisasi Jurnalistik Kemanusiaan kampus agar dapat melakukan tindak lanjut dari hasil kegiatan pelatihan ini. Setelah diadakan pemilihan ketua yang cukup sengit, terpilihlah Akh Rahmatullah Adny dari anggota LDK Al-Iqtishod STEI Tazkia sebagai ketua Jurnalis Kemanusiaan STEI Tazkia.
Di penghujung acara, tak lupa Pak Iqbal memberikan pesan
dan agar acara ini tak berhenti hanya pada pelatihan ini saja, melainkan kita semua harus benar-benar terjun langsung untuk melakukan aksi kegiatan penulisan kemanusiaan. Para peserta pun diajak untuk menandatangani Deklarasi Sentul, yang secara umumnya berisi ajakan kepada masyarakat untuk peduli atas berbagai macam masalah kemanusiaan yang saat ini sedang banyak melanda ummat Islam di berbagai belahan dunia. Acara ini pun kemudian ditutup dengan peresmian
ketua JK TAZKIA, foto bersama dan doa.
Reporter : Nining Runingsih
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.