- Apakah sejak awal kita telah mengenal pemimpin kita; apakah pernah mempelajari riwayat hidupnya ?
- Apakah kita percaya kepada kapasitas dan keikhlasannya ?
- Apakah kita siap menganggap semua instruksi –yang diputuskan oleh pemimpin kita, tanpa maksiat tentu- sebagai instruksi yang haris dilaksanakan tanpa reserve, tanpa ragu, tanpa ditambah atau dikurangi, dengan keberanian memberikan nasihat dan peringatan untuk tujuan yang benar ?
- Apakah kita siap untuk meletakkan seluruh aktivitas kehidupan kita dalam kendali dakwah ? apakah dalam pandangan kita, pemimpin berhak untuk menarjih (menimbang dan memutuskan) antara kemaslahatan diri kita dan kemaslahatan dakwah secara umum ?
- Hendaklah kita memiliki wirid harian dan membaca Kitabullah tidak kurang dari satu juz
- Hendaklah kita membaca Al Quran dengan baik, memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan artinya. Hendaklah kita juga mengkaji sirah nabi dan sejarah para salaf sesuai dengan waktu yang tersedia.
- Hendaklah kita bersegera melakukan general check-up secara berkala atau berobat, begitu penyakit terasa mengenai. Di samping itu, perhatikanlah factor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindari factor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.
- Hendaklah kita memperhatikan urusan kebersihan dalam segala hal, menyangkut tempat tinggal, pakaian, makanan, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di atas dasar kebersihan.
- Hendaklah kita jujur dalam berkatan, jangan sekali-kali berdusta.
- Hendaklah kita menepati janji, janganlah mengingkarinya, betapapun kondisi yang kau hadapi.
- Hendaklah kita pemberani dan tahan uji. Keberanian paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.
- Hendaklah kita senantiasa bersikap tenang dan berkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum dan tawa.
- Hendaklah kita bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara, pada setiap situasi. Janganlah permusuhan membuat kita lupa dari pengakuan jasa baik dan hendaklah kita berkata benar meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu.
- Hendaklah kita merasa bahagia jika dapat mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu orang yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah, meringankan beban orang yang tertimpa musibah meskipun hanya dengan kata-kata yang baik dan senantiasa bersegera berbuat kebaikan.
- Hendaklah kita berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar, memberi tempat kepada orang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah.
- Hendaklah kita pandai membaca dan menulis, memperbanyak menelaah risalah dakwah para nabi, sahabat dan ulama, menguasai persoalan Islam secara umum, penguasaan yang membuat kita dapat membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntuan fikrah.
- Hendaklah kita memenuhi hak pribadi dengan baik dan memenuhi hak-hak orang lain dengan sempurna, tanpa dikurangi dan berlebihan. Janganlah pula kita menunda-nunda pekerjaan.
- Hendaklah kita senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat, bersuci dengan baik dan senantiasa berwudhu di sebagian besar waktu, shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam melaksanakannya. Usahakan senantiasa berjamaah jika itu mungkin dilakukan.
- Hendaklah kita menyertai diri dengan niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah untuk itu, kapan saja kesempatannya tiba. Senantiasa memperbarui tobat dan istighfarmu dan berhati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil, apalagi yang besar.
- Hendaklah kita menyebarkan dakwah dimanapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupi. Hendaklah kita senantiasa menempatkan diri sebagai “tentara yang berada di garis depan, yang tengah menanti instruksi komandan.”
Sumber: Buku Risalah Pergerakan Al Ikhwan Al Muslimun 2 Bab Risalah Ta'lim karya Hasan Al Banna
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.