Morals Subjugation
Perkenalkan, mereka adalah anak-anakku. Meskipun sebenarnya aku
adalah guru mereka, aku tidak akan pernah menganggap mereka sebagai muridku.
Toh, kalian juga beranggapan kalau guru adalah orang tua mereka selama di
sekolah bukan ?
Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat sosial media kembali
dihebohkan dengan sejumlah berita yang memuat tentang kekerasan seksual dan pemerkosaan
terhadap anak-anak. Dan kali ini, seorang gadis belia asal Bengkulu menjadi korban
kebinatangan sekelompok remaja yang tengah dimabuk arak. Hasil visum menunjukan
bahwa gadis itu tetap disantap dan dinikmati oleh mereka walau nyawa tak lagi
dikandung badan.
Bisa dikatakan, untuk kasus yang serupa, dimana kasus seperti ini
terus berulang dan mengalami peningkatan, pemerintah dianggap layaknya petugas
pemadam kebakaran. Yang hanya bergerak saat alarm tanda kebakaran membuat
keributan, lantas baru bergegas menuju lokasi kebakaran untuk meredam jilatan
api.
Melalui peristiwa tragis ini, seharusnya sudah cukup bagi kita
untuk terbangun dari tidur yang panjang. Melepas jeratan mimpi dan melihat
lebih jauh ke depan. Kawan, lihatlah. Negeri ini hampir punah.
Generasi-generasi muda yang kita harapkan mampu meneruskan cita perjuangan para
pendahulu sedang terpuruk.
Krisis moral, akhlakul karimah dan etika yang kini
menjangkit mereka tidak terlepas dari lemahnya pendidikan karakter yang
didapat, khususnya di bidang keagamaan. Generasi muda lebih banyak bersentuhan
dengan dunia teknologi yang belum mereka pahami dengan baik sepenuhnya
ketimbang bimbingan langsung yang mereka terima dari para orang tua dan guru.
Membangun mentalitas atau karakter, moral, akhlak dan etika memang
bukan perkara mudah. Tetapi jika para orang tua dan guru saling bekerja sama
untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan secara intensif kepada anak-anak mereka
sejak usia dini, merupakan langkah paling mendasar dan penting untuk membentuk
pribadi bangsa yang bersahaja. Layaknya mengukir di atas batu, sulit
membuatnya, sulit juga untuk dihilangkan.
Selama di rumah, orang tua perlu adanya untuk terus membangun
komunikasi yang baik dengan sang anak. Memberikan perhatian serta kasih sayang
yang cukup guna mendapatkan hatinya. Agar nantinya orang tua bisa dengan mudah
berteman dengan anak-anak mereka.
Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan oleh para guru kepada
murid-muridnya. Selain juga saling berkoordinasi dengan para orang tua. Karena bagaimanapun,
guru berperan sebagai orang tua bagi sang anak selama di sekolah. Walau tidak
menutup kemungkinan peran orang tua bagi sang guru juga ia terapkan di luar
lingkungan sekolah demi proses pembentukan akhlak anak yang lebih baik.
Lihatlah bagaimana al Quran menceritakan kisah keluarga Imran dan
Lukman. Keluarga Imran bukanlah keluarga seorang Nabi, tapi namanya diabadikan
di dalam kitab paling suci sebagai keluarga yang berhasil membina pola
pendidikan anak yang baik bahkan sejak anak mereka belum dilahirkan. Begitu
juga dengan Lukman. Seorang ayah yang penuh kebijaksanaan dan kearifan yang
mendidik anak-anaknya untuk senantiasa mendekatkan diri dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa.
Kini gadis malang itu sudah terbujur kaku, kembali menyatu dengan
asal mula ia tercipta. Menyisakan rasa bersalah, perih dan doa di hati semesta
yang mengiringi.
Setitik air mataku terjatuh saat mengenang tragedi itu. Secepat
mungkin ku hapus.
Semoga setelah ini, para orang tua, guru dan pemerintah saling
bekerja sama untuk menjadikan kasus ini sebagai yang terakhir. Tidak ada lagi
anak yang harus kehilangan kebahagiaan dan masa depannya. Tidak ada lagi orang
tua yang perlu menitikan air mata atas nama penyesalan. Semoga kepergianmu
menjadi momentum kekuatan bagi kami untuk lebih berdaya maksimal melindungi,
menjaga, dan mendidik anak-anak Indonesia.
Oleh: MAA
Artworker: LDK Al-Iqtishod
LDK Al-Iqtishod adalah Lembaga yang menaungi seluruh kegiatan dakwah islamiyah untuk menegakkan Tauhid dan Sunnah, serta mengajak kepada Amar Maruf Nahi Munkar di lingkup civitas Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia khususnya dan di Bumi Allah umumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.