AKSI BELA ISLAM II
Torehan Sejarah Barisan Pembela
Al-Qur’an.
Hari itu, topik
pembicaraan semua orang hanya satu. Lalu lalang kendaraan yang memadati
ruas-ruas jalan metropolitan seakan paham kemana ia harus melaju. Pergerakan
orang-orang nampak selaras bahu-membahu saling membantu. Tanda pagar dunia maya
menampilkan topik yang terjadi hari itu berada di urutan nomor satu. Buzzer
media-media tak hentinya memberitakan apa yang terjadi di hari itu. Dunia
disibukkan dengan fenomena yang terjadi di Indonesia kala itu, Umat Islam Bersatu!
4 November 2016
merupakan momentum bersejarah bagi umat muslim di Indonesia. Jutaan massa dari
seluruh penjuru negeri pertiwi bergerak dengan langkah yang sama menuju istana
negara. Massa dengan jumlah yang sangat luar biasa itu berkumpul untuk satu
tujuan menuntut keadilan. Adalah Aksi Damai 411, begitu kiranya istilah yang
menandai torehan pergerakan di hari jum’at yang bersejarah itu.
Aksi Damai 411 atau
Aksi Bela Islam Jilid II merupakan kelanjutan dari Aksi 14 Oktober 2016 lalu.
Aksi tersebut menuntut penegakan hukum Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja
Purnama atau Ahok. Pasalnya sang gubernur mengeluarkan pernyataan dengan
membawa salah satu ayat Al-Qur’an yakni Surah Al-Maidah ayat 51 dihadapan
publik yang disinyalir terdapat bentuk penistaan agama dalam perkataannya
sehingga mengusik umat muslim.
Jutaan massa yang
tergabung dalam Aksi tersebut berasal dari elemen masyarakat yang berbeda namun
memiliki visi yang sama, para habib, ulama, tokoh petinggi ormas, publik figur
berada di garda terdepan barisan pembela qur’an. Pun sama halnya dengan massa
aksi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia. Kendati pada hari itu Tazkia
sedang melaksankan Ujian Tengah Semester, sikap yang diambil Tazkia menunjukkan
Tazkia berada di pihak mana. Keputusan Yayasan Tazkia Cendekia untuk melakukan
perubahan jadwal Ujian Tengah Semester untuk memfasilitasi seluruh civitas
akademika yang akan mengikuti aksi tersebut sempat menjadi viral di sosial
media. Sebuah keputusan yang sangat luar biasa disaat Kemeriset Dikti
melayangkan surat edaran yang mengintervensi civitas akademika perguruan tinggi
untuk tidak terlibat dalam aksi 4
November 2016.
Sebanyak 270 massa
aksi dari mahasiswa yang dikoordinir oleh Lembaga Dakwah Kampus Al-Iqtishod
STEI Tazkia turut turun kejalan bergabung dengan massa majelis Azzikra
yang jumlahnya lebih besar. Adapun
civitas akademika yang lainnya termasuk Ketua STEI Tazkia yakni Dr. M. Syafii
Antonio bergabung bersama rombongan Andalusia Islamic Centre. Tazkia datang
dengan tujuan yang sama, Tazkia datang dengan panggilan jiwa, menuntut
keadilan, membela kalam Allah bergabung dengan barisan pembela Al-Qur’an
seantero negeri ini, berbaris dalam barisan para jundullah, para hizbullah,
bersatu dalam sebuah pergerakan Aksi yang bermartabat hingga menorehkan sejarah
dimana tergambar jelas persatuan kaum muslim untuk membela agama yang begitu
mulia ini. Aksi Damai 411, catatan sejarah keindahan ukhuwah.
Red
: Divisi Syiar LDK Al-Iqtishod
Artworker: LDK Al-Iqtishod
LDK Al-Iqtishod adalah Lembaga yang menaungi seluruh kegiatan dakwah islamiyah untuk menegakkan Tauhid dan Sunnah, serta mengajak kepada Amar Maruf Nahi Munkar di lingkup civitas Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia khususnya dan di Bumi Allah umumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.