DIREKSI Al-Iqtishod : “Ilmu Ladang Dakwah Menuju
Amal Penuh Berkah”
Sentul,Selasa 15 November 2016
Divisi KALAM LDK Al-Iqtishod kembali
memberikan asupan energi bagi para kader LDK Al-Iqtishod. Kembali memberi
inspirasi untuk tetap menjadikan nyala api dakwah tetap berkobar dihati para
pejuang dakwah kampus. Kajian dengan judul “Ilmu Ladang Dakwah Menuju Amal
Penuh Berkah”, yang dilaksanakan pada sore hari, bertempat di masjid Andalusia
bertepatan hari selasa 15 November 2016 ini berjalan lancar ditinjau dari
semangat para kader dalam menghadiri majelis ilmu tersebut.
Kajian ini mengusung judul yang amat
lekat dengan pejuang dakwah, agar terus bersemangat dalam menuntut ilmu,
sehingga akan lebih banyak lagi ilmu yang diajarkan, dengan begitu biidznillah
hidup akan lebih berkah dan bermanfaat. Pada DIREKSI kali ini, materi
disampaikan oleh Ust. Thuba Jazil, M.Fin. pembicara yang runut menjelaskan
mengapa ilmu itu amat penting, terlebih bagi para Da’I dan Da’iah.
Berikut Notulensi Kajian DIREKSI LDK
Al-Iqtishod
Menuntut ilmu wajib dan sangat penting.
Ilmu itu menyangkut bagaimana kualitas hidup seseorang. Dengan ilmu yang
mumpuni, manusia akan memiliki kualitas hidup yang baik. Dalam hadist
Rasulullah pun dikatakan bahwa:
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة (رواه
إبن عبد البر)
“Mencari ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat.” (HR. Ibnu
Abdil Bari)
Tegas dan jelas hadist di atas
menjelaskan bahwa, menuntut ilmu itu wajib. Bukan hanya bagi kaum laki-laki
saja melainkan juga bagi kaum wanita.
Orang-orang
yang sedang menuntut ilmu dan orang-orang yang berilmu pun memiliki
keutamaan-keutamaan yang disebutkan dalam ayat Al-quran dan hadist,
diantaranya:
قوله تعالى: يرفع الله الذين امنوا منكم و
الذين أوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Almujadalah : 11)
Jelas janji Allah, orang-orang yang
beriman dan berilmu akan Allah tinggikan derajatnya.
Adapula dalam sebuah
hadist yang artinya:
“Barang siapa menempuh jalan dalam rangka
menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR.
Muslim)
Ilmu,
bukan hanya untuk diketahui, melainkan untuk dipahami. Ada kemiripan di antara dua kata ini, tapi
sejatinya memiliki makna yang berbeda. Mengetahui, hanya sekedar tahu dalam
otak saja, sedangkan memahami adalah mengetahui proses memahami konsep-konsep
suatu ilmu dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu,
harus disertai dengan amal, bila ilmu tanpa amal maka akan sia-sia. Begitupun sebaliknya,
amal itu harus dengan ilmu, bila amal tanpa ilmu maka akan menjadi kesia-siaan
belaka pula. Seperti kata pepatah arab “al ‘ilmu bila ‘amalin kan nakhli
bila ‘asalin” artinya, ilmu tanpa amal bagaikan lebah tanpa madu, hanya
kesia-siaan. Berwujud tanpa memberikan mafaatnya. Maka dari itu, islam
mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. Agar ilmu itu bisa diamalkan dan
setiap amalan yang dikerjakan itu sesuai dengan ilmunya.
Ada beberapa hal yang
terjadi jika beramal tanpa ilmu, yaitu:
ü Menyesatkan baik di dunia maupun di akhirat
ü Menjerumuskan pada ‘kenerakaan’ manusia
ü Bernilai nihil
ü Kebingungan dunia dan akhirat
ü Kemadharatan yang datang dari segala penjuru baik amal duniawi maupun
ukhrawi
Akan tetapi akan berbeda jika ilmu
sudah maksimal, maka amalan yang dikerjakan akan penuh berkah, seperti :
ü Muraqabah (pendekatan) kepada Allah sebagaimana ulama robbani
ü Ketenangan jiwa dalam setiap beramal
ü Keberkahan yang akan diraih di sisi Allah
ü Selamat dunia akhirat
Red : Divisi Syiar LDK Al-Iqtishod
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.