Polemik yang terjadi belakangan ini terkait kasus penistaan
agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang sempat
menyulut polemik Internasional. Dijerat dengan pasal 156 huruf a KUHP dalam
kasus penistaan agama menjadikan Ahok berstatus sebagai tersangka dalam kasus
ini. Kasus yang baru sampai pada tahap pelimpahan barang bukti
dan tersangka dari tim penyidik Bareskrim Polri ke Kejaksaan Agung yang
rencananya akan dilakukan pada Kamis (1/12/2016).
Berkaca pada AKSI Jilid II 4 November
lalu yang merupakan aksi paling bermartabat di dunia, rupanya pengawalan akan
penegakan hukum oleh umat islam tak henti sampai disitu saja. Selang beberapa
minggu pasca AKSI 4 November, wacana akan adanya AKSI Jilid 3 sudah menjadi
viral di dunia maya. Tentunya yang terjadi bukan sekedar wacana belaka,
penyelesaian kasus Ahok ini dirasa perlu dikawal lebih ketat oleh umat muslim.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, telah terjadi kesepakatan mengenai
AKSI Bela Islam Jilid 3 atau AKSI 212, yang akan dilaksanakan esok hari, Jum’at
2 Desember 2016.
AKSI yang telah disepakati
bersama antara pihak GNPF MUI, FPI dan Kapolri ini akan digelar dan berpusat di
Kawasan Monumen Nasional (MONAS) Jakarta. Kegiatan Aksi ini diisi dengan
kegiatan dalam bentuk dzikir, tausyiah, istighosah dan diakhiri dengan Sholat
Jum’at berjamaah. Meski sebelumnya,
isu-isu adanya aksi makar dalam kegiatan ini sempat menjadi pemberitaan
dibeberapa media. Pun sama halnya dengan sempat adanya pelarangan bagi PO Bus untuk
tidak mengangkat massa aksi yang akan berangkat ke Jakarta. Kendati demikian, hal
itu tak menyurutkan ghirah jihad umat muslim untuk tetap berangkat, terbukti
dengan massa aksi dari daerah Ciamis Jawa Barat yang memulai perjalanannya
dengan berjalan kaki sejak Senin (28/11/2016).
Lain Ciamis, lain juga Tazkia, Keputusan
Yayasan Tazkia Cendekia untuk melakukan perubahan jadwal Ujian Tengah Semester
untuk memfasilitasi seluruh civitas akademika yang akan mengikuti aksi tersebut
sempat menjadi viral di sosial media untuk AKSI 4 November lalu, rupanya
terulang dengan adanya himbauan bagi para dosen. Himbauan ini berisikan, bagi
para dosen yang memiliki jadwal mengajar pada hari Jum’at 2 Desember 2016 agar
dapat memfasilitasi civitas akademik STEI Tazkia yang akan bergabung pada aksi
tersebut dengan cara memindahkan atau mengganti jadwal perkuliahan pada hari
yang lain, khususnya kelas ikhwan. Sebuah keputusan yang disambut baik oleh Mahasiswa
STEI Tazkia.
Berpengalaman pada AKSI 4 November
lalu, Lembaga Dakwah Kampus Al-Iqtishod STEI Tazkia yang telah menjadi
Koordinator pergerakan massa Aksi STEI Tazkia rupanya telah siap pula melakukan
hal yang sama untuk AKSI 212 ini. Dalam wawancara via Audio Social Media yang
dilakukan oleh Tim Pers Syiar terhadap Ketua Umum LDK Al-Iqtishod yakni Akh
Syamil Bashori Khoiri. Beliau menegaskan alasan LDK ikut andil berperan dalam
AKSI ini. “Inilah ladang bagi Lembaga Dakwah Kampus untuk mencoba mengoordinir
semua oleh teman-teman LDK. Alasan kita turur andil adalah kita ingin
memperjuangkan agama Allah dengan mengoordinir mahasiswa Tazkia untuk membela
Agama Allah” paparnya.
Adapun persiapan yang sudah
dilakukan oleh LDK Al-Iqtishod adalah dengan membuka stand pendaftaran bagi
peserta aksi yang ingin bergabung sedari hari senin hingga kamis ini. Pendaftaran
difasilitasi secara online dan offline, pendaftaran online
yakni menggunakan platform whatsapp. Selain itu, penggemboran akan ajakan untuk
mahasiswa sudah dilakukan melalui social media. “ Alhamdulillh kita sudah
melakukan penggemboran via social media yang dimiliki LDK Al-Iqtishod seperti
twitter, instagram, official line@, facebook bahkan website LDK
Al-Iqtishod” tuturnya.
Disinggung mengenai persiapan
khusus yang membedakan dengan aksi sebelumnya, Akh Syamil menuturkan hanya ada
persiapan khusus yang harus dipersiapkan peserta aksi 212, yakni Mendekatkan Diri dan Memohon
Pertolongan kepada Allah. Lebih jauh mengenai respon Tazkia akan aksi 212
ini, beliau juga menyampaikan bahwan respon Tazkia sangat cepat dan mendukung, LDK
terbantu oleh Kepala Bidang
Kemahasiswaan yakni Bapak Fakhruddin M.M untuk koordinasi akan kegiatan ini. “Alhamdulillah
Tazkia menyiapkan 5 Bis berkapasitas 60 orang untuk tiap bis, ini respon yang
sangat baik” tandasnya.
Di akhir wawancara Akh Syamil berpesan dan menghimbau kepada seluruh Mahasiswa STEI Tazkia agar senantiasa
turut mengikuti AKSI esok hari. Terkait AKSI esok hari yang diakhiri dengan Sholat
Jum’at berjamaah, beliau mengaitkan dengan salah satu firman Allah yang
termaktub dalam surah Al-Jumuah ayat 10 dengan makna yang tersirat di dalamnya.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي
الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat,
Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”
“Analoginya adalah ketika umat
muslim esok hari berkumpul di Jakarta, bagaimana tidak tercermin bahwa umat
muslim itu banyak, umat muslim itu kompak, satu tujuan, kita buktikan esok hari,
ditanggal 212 kita sholat berjamaah di Monas” pungkasnya menutup wawancara kali
ini.
Red : Tim Pers Syiar Al-Iqtishod
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.