![]() |
Foto: Penyerahan Cinderamata dari Kadiv KALAM (Akh Ikram Abdul Aziz) kepada Pembicara Direksi (Dr. Abdurrahman Misno B.P.. MEI) |
[Press Release] DIREKSI AL-IQTISHOD (21/02)
Menuju
Manusia yang Sempurna Dimata Allah SWT
Sempurna
adalah kata yang menurut banyak orang adalah sesuatu yang tidak akan mungkin dicapai
oleh seseorang, banyak manusia yang kadang mengeluh “apa salah saya sehingga
memiliki jalan hidup seperti ini?” “mengapa saya terlahir tidak seberuntung
orang banyak?” maka kutipan ‘manusia tidak ada yang sempurna’-lah yang dipegang
sebagian besar orang untuk menjawab pertanyaan itu, padahal pada hakikatnya
manusia sudah diciptakan sempurna oleh Allah SWT namun, pandangan manusia yang
menilai sempurna hanya terdapat pada fisik sajalah yang membuat banyak orang
menjadi jauh dari rasa bersyukur, walaupun sebenarnya, manusia terlahir di
dunia ini hanyalah semata-mata untuk menjadi makhluk yang sempurna dimata Allah SWT.
Menyangkut
hal ini, kajian rutin LDK Al-Iqtishod yang diselenggarakan oleh divisi Kalam pada
hari Selasa tanggal 21 Februari 2017 kemarin membahasnya bersama Dr. Abdurrahman
Misno B.P.. MEI sebagai pembicara, dan berikut adalah notulensi kajian direksi LDK
Al-Iqtishod:
Pertama, Allah SWT telah jelas-jelas
berfirman dan menyatakan bahwa Ia menciptakan manusia dengan sempurna.
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Qs: At-Tin:
4)
Kedua, manusia diciptakan dengan 3 unsur
penting, yaitu; akal, hati dan keseimbangannya dengan jasad yang membuat
manusia dikatakan tercipta istimewa dan sempurna dibandingkan makhluk Allah
yang lain. Kesempurnaan manusia juga dapat membawa manusia kepada surga Allah
SWT, karena sudah disebutkan pada surat Al-Baqarah ayat 35, bahwa sesungguhnya
manusia layak untuk menempati surga Allah setelah kehidupan di dunia kelak.
Keempat, kesempurnaan manusia bisa saja
tercoreng karena ulah iblis dan balatentaranya, mereka benci dengan
kesempurnaan manusia dan berusaha mengecohkannya melalui 3 unsur istimewa yang
dimiliki manusia, entah itu melalui akal, hati yang membuat raga menjadi
melakukan perbuatan yang disenangi iblis.
Iblis
menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus” (Al-A’raf: 16)
Akibat
perbuatan iblis dan kurangnya keimanan kita kepada Allah SWT lah yang kemudian
membuat manusia sengsara didunia. Mereka akan menggoda manusia agar tidak dapat
menyeimbangkan antara hati, akal dan jasad. Tidak ada keseimbangan inilah yang
membuat manusia tidak sempurna seutuhnya dimata Allah dan membuat mereka dengan
mudah melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dibenci Allah dan akhirnya dapat
dengan mudah menjerumuskan mereka kedalam neraka Allah SWT.
Kelima, pemeliharaan keseimbangan ke 3
unsur dalam melaksanakan aktivitas adalah penting bagi manusia, maka dari itu
ada 3 proses yang perlu dilakukan untu menjadi hamba Allah yang sempurna
dimata-Nya dan terhindar dari api neraka.
1.
Takwa, yang berarti meluruskan niat kepada Allah SWT
dalam melaksanakan setiap perbuatan. Aktivitas apapaun yang ingin dilaksanakan,
pastikanlah hanya memiliki kesangkutpautan dengan Allah SWT dan diri sendiri
tentunya, karena apapun perbuatan yang diniatkan lurus untuk mendapatkan ridho Allah, niscaya akan membawa kepada
kebahagiaan dan kesejahteraan.
2.
Persiapkan dan perhatikan hal-hal apasajakah yang
ingin disediakan untuk hari esok. Hal-hal yang bermanfaat harus dipersiapkan
dan dilakukan oleh hamba Allah untuk memenuhi kebutuhannya di dunia dan juga
untuk bekalnya di akhirat kelak, dan alangkah baik jika melakukannya dengan
menikmati proses, dan menikmati proses adalah kunci dalam melaksanakan langkah
ini, karena dengan menikmati proses akan menjauhkan dari kesengsaraan dan
menghadirkan rasa syukur tiada henti kepada Allah SWT.
3.
Tawakal, apabila mengalami kegagalan dalam melakukan
usaha untuk mencari ridho Allah, maka tawakal lah kuncinya, tawakal akan
menciptakan keyakinaan bahwa kegagalan ini adalah jalan dari Allah SWT, dan
mengetahui bahwa takdir yang diberikan Allah adalah berisi kebaikan, sehingga
memunculkan rasa tegar dalam menghadapi kegagalan, tidak terjebak pada perasaan
menyesal yang lama dan mudah untuk bangkit lagi.
Menjaga
keseimbangan antara akal, hati dan jasad adalah hal yang penting dilakukan oleh
hamba Allah, dan untuk mencapainya, poin-poin diatas bisa menjadi pegangan dan
dapat diaplikasikan dalam menjalankan kehidupan sekaligus mendapatkan ridho Alllah SWT. Semoga press release diatas dapat meyakinkan kita
sebagai hamba Allah untuk tetap bersyukur dengan keadaan diri kita dan berusaha
lebih keras untuk menjadi insan yang
sempurna di mata Allah.
Oleh:
Tim Pers Syiar LDK Al-Iqtishod
Artworker: LDK Al-Iqtishod
LDK Al-Iqtishod adalah Lembaga yang menaungi seluruh kegiatan dakwah islamiyah untuk menegakkan Tauhid dan Sunnah, serta mengajak kepada Amar Maruf Nahi Munkar di lingkup civitas Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia khususnya dan di Bumi Allah umumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Share is caring, Silahkan berbagi apa saja di sini.