DIREKSI AL-IQTISHOD
Sentul, 13 Desember 2016
Kajian rutin LDK
Al-iqtishod dari divisi kalam yang selalu diadakan disetiap hari selasa
yang pekan ini bertepatan dengan tanggal
13 Robiul Awal 1438 H. Sebagai seorang muslim, juga sebagai generasi
muda islam yang sesungguhnya erat
kaitannya dengan dakwah amatlah penting untuk memahami bagaimana seharusnya
seorang Da’iyah berakhlaq dan berperilaku.
Al ustadz Abdul Mughni, Lc.,M.Ag. yang didaulat sebagai pembicara
pada DIREKSI pekan ini, beliau membahas tentang bagaimana seorang Da’iyah seharusnya
berakhlaq. Dalam kesempatan ini pula, beliau sekaligus mengkaji tentang buku
yang berjudul “Min Akhlaqid Daa’iyah” karangan Syeikh Salman Fahd Al-Audah.
Berikut Notulensi Kajian DIREKSI LDK Al-iqtishod
Akhlaq dan dakwah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Berikut
adalah ayat yang menjelaskan tentang perintah untuk berdakwah :
ุฃُุฏْุนُْูุง ุฅَِูู ุณِุจِْูู ุฑَุจَِّู ุจِุงูุญِْูู
َุฉِ
َูุงْูู
َْูุนِุธَุฉِ ุงْูุญَุณََูุฉِ َูุฌَุงุฏُِْููู
ْ ุจِุงَّูุชِู َِูู ุฃَุญْุณَُู ุฅَِّู ุฑَุจََّู
َُูู ุฃَุนَْูู
ُ ุจِู
َْู ุถََّู ุนَْู ุณَุจِِِْููู ََُููู ุฃَุนَْูู
ُ ุจِุงْูู
ُْูุชَุฏَِْูู
(ِุงููุญู:125)
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu dialah yang lebih mengetahui tentang dialah
yang tersesat dari jalanNya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Al-ahzab: 125)
Adapula ayat yang lain, dalam surat Ali Imran
Ayat 104,
َْููุชَُْูู ู
ُِْููู
ْ ุฃُู
َّุฉٌ َูุฏْุนَُْูู ุฅَِูู
ุงْูุฎَْูุฑِ َู َูุฃْู
ُุฑَُْูู ุจِุงْูู
َุนْุฑُِْูู ََََْْูููููู ุนَِู ุงْูู
َُْููุฑِ َูุฃَُْููุฆَِู
ُูู
ُ ุงْูู
ُِْููุญَُْูู
Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu
segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dari Ali bin Abi Thalib Rasulullah saw dalam
salah satu do’anya beliau mengucapkan
ุงَُّูููู
َّ ุงْูุฏِِْูู ِูุฃَุญْุณَِู
ุงْูุฃَุฎَْูุงِู َูุฅَُِّูู َูุง َْููุฏِْู ِูุฃَุญْุณََِููุง ุฅَِّูุง ุฃَْูุชَ َูุงุตْุฑِْู
ุนَِّْูู ุณَِّูุฆََูุง َูุง َูุณْุฑُِู ุนَِّْูู ุณَِّูุฆََูุง ุฅَِّูุง ุฃَْูุชَ (ุฑูุงู ู
ุณูู
ู
ุฃุจู ุฏุงูุฏ ู ุงูุชุฑู
ูุฐ)
“Ya Allah tunjukkanlah aku pada akhlaq yang
baik, karena tidak ada yang bisa menujukkanya selain engkau. Ya Allah
jauhkanlah aku dari akhlaq yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya
dariku selain engkau.”(HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi)
Do’a diatas, adalah do’a untuk meminta
ditunjukkan kepada akhlaq yang baik, karena hanya Allah yang berkuasa atas itu.
Dan dalam buku Syeikh Salman Fahd Al-audah, Min
Akhlaaqid Daa’iyah terdapat beberapa do’a yang dikutip di dalamnya, agar
meminta akhlaq yang baik dan dijauhkan dari akhlaq yang buruk, berikut
do’a-do’a tersebut:
ุงَُّูููู
َّ ุฅِِّْูู ุฃَุนُْูุฐُุจَِู ู
ِْู
ู
َُْููุฑَุงุชِ ุงْูุฃَุฎَْูุงِู َูุงْูุฃَุนْู
َุงِู َูุงْูุฃََْููุงุกِ (ุฑูุงู ุงุงูุชุฑู
ูุฐ)
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari akhlaq,
amal, dan hawa nafsu yang munkar.” (HR. Tirmidzi no. 3591)
ุงَُّูููู
َّ َูู
َุง ุญَุณَّْูุชَ ุฎَِْْููู
َูุญَุณِّْู ุฎُُِْููู
“Ya Allah sebagaimana engkau telah ciptakan aku
dengan baik, maka perbaikilah akhlaqku”
Dalam buku Syekh Salman Al-Audah ini,
disebutkan bahwa ada enam hal yang harus dimiliki oleh seorang Daa’iyah, yaitu:
Pertama, As-Shidqu, atau jujur yang meliputi jujur dalam membawa agama, dalam
perkataan dan perbuatan. Mengimani agama zahir dan bathin, tidak khianat dalam
beragama. Dan jujur dalam perkataan, dalam buku ini penulis mengutip bahwa
ingatlah tentang perkataan Abu Sufyan (yang ketika itu belum masuk islam)
kepada Hercules, ketika ia ditanya tentang Nabi Muhammad saw, “Demi Allah, jika
bukan rasa malu akibat tudingan pendusta yang mereka lontarkan kepadaku,
niscaya aku berdusta kepadanya.” Penulis mengambil kesimpulan bahwa, orang yang
belum memeluk islampun mengedepankan kejujuran, bagaimana dengan orang islam,
yang Nabinya mengedepankan kejujuran dalam perkataan. Lalu, jujur dalam
perbuatan, yaitu perbuatan yang ikhlas lillahi ta’ala. Dalam surat
Al-Mulk ayat 2 :
ุงَّูุฐِู ุฎَََูู ุงْูู
َْูุชَ َูุงْูุญََููุฉَ
ِِููุจَُُْูููู
ْ ุฃَُُّููู
ْ ุฃَุญْุณَُู ุนَู
ًَูุง ََُููู ุงْูุนَุฒِْูุฒُ ุงْูุบَُْููุฑُ
(ุงูู
ูู: 2)
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih bai amalnya. Dan Dia Maha Perkasa
lagi Maha Pengampun.”
Menurut imam Fudhoil bin ‘iyadh, amal dan
perbuatan yang akhlash dan ashwab. Amal itu bukan dilihat dari
kualitasnya, akan tetapi dilihat dari kuantitasnya.
Kedua, As-Shobru, atau sabar. Seoranng daa’iyah harus memiliki sifat
sabar, dan di dalam Al-quran banyak pula dijelaskan tentang sabar.
Ketiga, At-Tawadhu’, atau rendah diri, supel, humble, sifat ini penting
sekali dimiliki seoranng daa’iyah.
Keempat, Al-‘Adlu, atau adil. Adil untuk semua golongan, justice for all.
Kelima, Al-‘Athifah Al Hayyah, memiliki sensitifitas kepedulian yang tinggi.
Keenam, Ath-Thumuh, visioner untuk kemajuan ummat.
Wallahu A’laam Bish-Showwaab… Wallahu Waliyyut
Taufiq….
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita
semua, serta bisa menjadi acuan untuk senantiasa memperbaiki amalan wajib kita
dan amalan-amalan sunnah lainnya. Semangat menjemput keberkahan. Barakallahu
fikum.
RED: Divisi Syiar LDK AL-IQTISHOD
Follow Us
Yuk Lebih dekat dengan kami tak terbatas jarak dan waktu, ruang serta dimensi.